Selasa, 05 Maret 2013


MAKALAH
OBAT ANTI JAMUR
DOSEN : SINDU MARTHA,S.Farm,Apt



DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 4
ERVIN DIAN MAY S
FATATI LIBIANA ULFA
LIA HASTI TIARA
NI NYOMAN DESSY T


PRODI DII KEBIDANAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BANYUWANGI
BANYUWANGI, 2013
KATA PENGANTAR


Puji syukur kami ucapkan kepada ALLAH SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada kami sehingga kami menyelesaikan makalah ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya mengenai Obat anti jamur.
Makalah ini berisi mengenai tentang Farmakologi atau khususnya membahas tentang Obat anti jamur. Diharapkan makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua.
Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir, semoga ALLAH SWT senantiasa meridhoi segala usaha kita. Amin



                                                                               Banyuwangi, 12 Februari2013



Penyusun








ii
DAFTAR ISI

Kata Pengantar…………………………………………………………….....        ii
Daftar Isi………………………………………………………………………        iii
                                                               
BAB I PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang…………………………………………………………....       4
1.2  Tujuan …………………………………………………………………….       5
1.3  Rumusan Masalah………………………………………………………...       5

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian…………………………………………………………………        6
2.2 Macam-Macam Obat Anti Jamur……………………………………….        6
2.3 Cara Kerja / Khasiat……………………………………………………...       7
2.5  Indikasi dan Kontra Indikasi…………………………………………….        8
2.5 Dosis Yang Digunakan……………………………………………………       14
2.6 Efek Samping dan Cara Mengatasi Obat Anti Jamur………………….       15


BAB III PENUTUP
Kesimpulan ……………………………………………………………………       18











iii
BAB I
PENDAHULUAN


1.1 Latar Belakang
Dari segi terapeutik infeksi jamur pada manusia dapat dibedakan atas infeksi sistemik, dermatofit dan mukokutan. Infeksi sistemik dapat lagi dibagi atas :
1.     Infeksi dalam (internal) seperti :
- Aspergilosis
- Blastomikosis
- Koksidiodomikosis
- Kriptokokosis
- Histoplasmosis
- Mukormikosis
- Parakoksidiodomikosis
- Kandidiasis
2.    Infeksi subkutan, misalnya :
- Kromomikosis
- Misetoma
- Sporotrikosis
  Infeksi dermatofit disebabkan oleh  tricophyton, epidermophyton dan microsporum yang menyerang kulit, rambut dan kuku.
Infeksi mukokutan disebabkan oleh kandida, menyerang mukosa dan daerah lipatan kulit yang lembab. Kandidiasis mukokutan dalam keadaan kronis umumnya mengenai mukosa kulit dan kuku.
Dasar farmakologis dari pengobatan infeksi jamur belum sepenuhnya dimengerti. Secara umum infeksi jamur dibedakan atas infeksi jamur sistemik dan infeksi jamur topikal (dermatofit dan mukokutan). Dalam pengobatan beberapa anti jamur (imidazol, triazol dan antibiotik polien) dapat digunakan untuk kedua bentuk infeksi tersebut.

4
1.2 Tujuan
                   Dengan dibuatnya makalah ini, diharapakan pembaca dapat memahami tentang obat anti jamur. Apa saja jenis dari obat anti jamur, bagaimana dosis pemberiannya, apa saja indikasi dan kontraindikasi, bagaimana cara keja dan khasiatnya, apa efek samping dan bagaimana penanganan dari efek samping tersebut.

1.3 Rumusan Masalah
1.      Apa yang disebut Obat Anti Jamur  ?
2.      Apa saja macam-macam dari obat anti jamur ?
3.      Bagaimana cara kerja / khasiatnya ?
4.      Apa saja indikasi dan kontra indikasinya ?
5.      Bagaimana dosis pemberiannya ?
6.      Bagaimana efek sampingnya serta cara mengatasinya ?




















5
BAB II
PEMBAHASAN
a.      Obat Anti jamur
Obat anti jamur adalah senyawa yang digunakan untuk pengobatan penyakit yang disebabkan oleh jamur.
b.       Jamur
Sebuah jamur adalah anggota kelompok besar eukariotik organisme yang meliputi mikroorganisme seperti ragi dan jamur, serta lebih akrab jamur. Kadang diseb
ut juga Fungi yang diklasifikasikan sebagai sebuah kerajaan yang terpisah dari tanaman, hewan dan bakteri. Salah satu  perbedaan utama adalah bahwa sel-sel jamur memiliki dinding sel yang mengandung kitin, tidak seperti dinding sel tumbuhan, yang mengandung selulosa.
Disiplin biologi yang ditujukan untuk mempelajari jamur ini dikenal sebagai ilmu jamur, yang sering dianggap sebagai cabang botani, meskipun penelitian genetik menunjukkan bahwa jamur yang lebih dekat dengan binatang daripada tumbuhan.
B.     Macam-Macam Obat Anti Jamur
Ada beberapa jenis obat-obatan anti jamur, yaitu :
a.    Anti Jamur Cream
Digunakan untuk mengobati infeksi jamur pada kulit dan vagina, antara lain : ketoconazole, fenticonazole, miconazole, sulconazole, dan tioconazole.
b.    Anti Jamur Per oral
Amphotericin dan  nystatin dalam bentuk cairan dan lozenges. Obat-obatan  ini tidak terserap melalui usus ke dalam tubuh. Obat tersebut digunakan untuk mengobati infeksi Candida (guam) pada mulut dan tenggorokan.
Itraconazole, fluconazole, ketoconazole, dan griseofulvin dalam bentuk tablet yang diserap ke dalam tubuh.


6
Digunakan untuk mengobati berbagai infeksi jamur. Penggunaannya tergantung pada jenis infeksi yang ada. Misalnya:
·         Terbinafine umumnya digunakan untuk mengobati infeksi kuku yang biasanya disebabkan oleh jenis jamur tinea.
·         Fluconazole umumnya digunakan untuk mengobati jamur Vaginal. Juga dapat digunakan untuk mengobati berbagai macam infeksi jamur pada tubuh
c.    Anti Jamur Injeksi
        Amphotericin, flucytosine, itraconazole, voriconazole dan caspofungin adalah obat-obatan anti jamur yang sering digunakan dalam injeksi.
C.    Cara Kerja / Khasiat obat Anti Jamur
1.      Amfoterisin: merusak membran sitoplasma.
2.      Nistatin: membentuk kompleks dengan sterol.
3.      5-fluorsitosin: menghambat sintesis protein. Ketiga obat ini (amfoterisin, nistatin, 5-fluorsitosin mempunyai spektrum kerja yang luas).
4.      Klotrimazol
5.      Mikonazol
6.      Itrakonazol. Ketiga obat ini  (klotrimazol, mikonazol, itrakonazol mempunyai spektrum kerja yang luas untuk semua jamur).
7.      Griseofulvin: spektrum kerja sempit , yaitu hanya untuk microsporum dan epidermophyton dengan mekanisme kerja adalah menghambat sintesis RNA dan menghambat sintesis khitin.
8.      Sikloheksimid
9.      Asam fusidat
10.  Sparsomisin
11.  Blastisidin. Keempat obat di atas (sikloheksimid, asam fusidat, sparsomisin, dan blastisidin) bekerja dengan menghambat sintesis ribosom eukariota dan bakteri dengan menghambat sintesis protein inisiasi rantai peptida dan efek terhadap sintesis DNA.
12.  Paktamisin: dengan inhibitor selektif pada inisiasi rantai globin dan inhibitor elongasi rantai polipeptida pada 40S ribosom.
7
Jamur oportunistik adalah jamur yang dapat menginfeksi apabila pertahanan tubuh lemah.
Tunikamisin: misalnya Saccharomyces cereviceae dapat menghambat jamur yang mengandung Mana
n.
Komponen membran jamur
, yaitu :
1.      Lipid
2.      Sterol: mengandung ergosterol, misalnya (Candida, Saccaromyces, dan Aspergillus). Antijamur terhadap sterol: 1. Poliena (membentuk kompleks), 2. Azol (hambatan sintesis), 3. Serulenin (hambatan sintesis lipid, asam lemak, dan sterol).
D.    Indikasi dan Kontra Indikasi Obat Anti Jamur
1.      ACIFAR  CREAM
Indikasi
Infeksi herpes simplex pada kulit & membran mukosa, termasuk herpes l
abial & genital awal & kambuh. 
Kontra indikasi
Hipersensitif.  

2.      BENOSON M Cream
 Indikasi :
Meringankan inflamasi dari dematosis yang responsif terhadap kortikosteroid (benoson krim)
·         Bila inflamasi disertai infeksi bakteri sekunder dan jamur (Benoson N krim) atau gentamicin (Benoson G krim)
·         Bila inflamasi disertai infeksi jamur (Benoson M Krim)
·         Bila inflamasi disertai infeksi bakteri sekunder dan jamur (Benoson V krim)
      Kontra Indikasi :
·         Sensitivitas terhadap setiap komponen.
·         Herpes simplex, vaccinia, varicella, chickenpox, tuberkulosis kulit
·         Rosacea, akne vulgaris dan perioral dermatitis, perianal dan gatal pada alat kelamin, erupsi napkin dan infeksi virus.
8
3.      BRENTAN OINT
Kontra indikasi :
·         Penyakit tuberkulosis kulit, herpes simplex, vaksmia, semua
bentuk varisela.
·         Sensitif terhadap zat-zat aktif dalam ointment.
·         Teknik oklusif pada penderita dermatitis atopik.

4.      CANESTEN CREAM 3 GR
 Indikasi :
Canesten untuk pengobatan topikal dari candidiasi, yang disebabkan oleh candida albicans, pityriasis versicolor yang disebabkan oleh tricophyton rubrum,trycophyton mentagrophytes,Epidermophyton floccosom dan microsporum canis.Digunakan untuk ruam popok.
Kontra Indikasi : Hipersensitif terhadap klotrimasol.
Efek Samping :
Erythema, stinging, blistering, peeling, edema, pruritus, urticaria, burning, dan iritasi umumnya dari kulit

5.      CANESTEN CREAM 5 GR
Indikasi :
Canesten untuk pengobatan topikal dari candidiasi, yang disebabkan oleh candida albicans, pityriasis versicolor yang disebabkan oleh tricophyton rubrum, trycophyton  mentagrophytes, Epidermophyton floccosom dan microsporum canis digunakan untuk ruam popok.


9
6.      FORMYCO
FORMYCO umumnyadapat ditoleransi dengan baik. Iritasi, pruritus dan rasa terbakar dapat terjadi.
Indikasi :
1.      Infeksi jamur sistemik seperti:
·         Kandidiasis
·         Blastomikosis
·         Histoplasmosis
·         Koksidioidomikosis
·         Parakoksidioldomikosis
·         Kromomikosis
2.      Kandidiasis mukokutan kronis yang tidak responsit terhadap nistatin dan obat-obatan lain.
Kontra-indikasi
·         Hipereensitivitas terhadap Ketokonazol.
·         Penderita penyakit hati akut dan meningitis kriptokokus
Dosis
FORMYCO  harus digunakan pada kulit yang terke-na infeksi dan daerah sekitarnya, satu atau dua kali sehari tergantung pada beratnya infeksi.
·         Tinea korporls,  tinea kruris,  tinea versikolor, tinea manus, tinea pedis dan kutaneus kandidiasis; Oleskan krim tipis-tipis sekali sehari selama 2 minggu atau sampai  beberapa hari setelah tanda-tanda dan gejala-gejala tidak terlihat.
·         Seboreik dermatitis:
Oleskan krim tipis-tipis 2 kali sehari selama 4 minggu atau sampai benar-benar sembuh. Jika tidak  menunjukkan   perbaikan  setelah  masa pengobatan, diagnosis harus ditentukan kembali. Atau menurut petunjuk dokter.


10
7.      DAKTARIN ORAL GEL 10 GR
Indikasi :
Pengobatan
 kreatif dan profilaksis terhadap kandidiasis pada mulut, rongga oropharyngeal dan saluran pencernaan.
Kontra indikasi :
Hipersensitif terhadap miconidazole dan atau terhadap salah satu komponen obat. Gangguan hati.
Dosis & Cara Penggunaan :
* Bayi : 1/4 sendok takar 5 ml, 4 kai sehari
* Anak-anak dan dewasa : 1/2 sendok takar 5 ml, 4 kali sehari
Daktarin oral gel jangan ditelan langsung, biarkan gel dimulut selama mungkin. Pe
ngobatan diteruskan selama seminggu sampai gejala-gejala hilang. Untuk kandidiasis mulut dianjurkan melepasakan gigi palsu sebelum istirahat malam disikat dengan Daktarin oral gel.
Efek Samping
Rasa tidak enak di perut seperti mual, muntah dan  pengobatan jangka panjang, diare dapat dijumpai. Pada kasus yang jarang, reaksi laergi pernah dilaporkan dan pada kasus yang sangat jarang, hepatitis pernah dilaporkan dan hubungan kausal dengan Daktarin oral gel belum jelas.
Kelebihan Dosis :
·         Gejala-gejala       : secara umum  miconazole tidak toksik. Apabila terjadi kelebihan dosis, muntah dan diare dapat terjadi.
·         Pengobatan         : Specific antidote belum ada.

8.      DAKTARIN ORAL GEL 20 GR
Indikasi :
1.      Infeksi jamur sistemik seperti:
·         Kandidiasis
·         Blastomikosis
·         Histoplasmosis
·         Koksidioidomikosis
·         Parakoksidioldomikosis
11
·         Kromomikosis
2.      Kandidiasis mukokutan kronis yang tidak responsit terhadap nistatin dan obat-obatan lain.
Kontra-indikasi
·         Hipereensitivitas terhadap Ketokonazol.
·         Penderita penyakit hati akut dan meningitis kriptokokus
Efek Samping
Mual dan muntah biasa terjadi, tetap
i akan berkurang bila obat diberikan bersama makanan. Efek samping lain jarang terjadi, yaltu: sakit kepala, pusing, nyeri abdominal, konstipasi, diare, demam dan menggigil, fotofobla. parestesla, gusi berdarah, trom-bositopenia, ginekomastia dan Impoten. Reaksi hipersensitivitas seperti urtikaria, pruritus.
Insiden dari gangguan fungsi hati yang s
imtomatis ber-potensi menjadi toksisitos hati yang serius sangat rendah (klra-kira 1 dari 15,000 penderita).
Dosis
Dewasa                        : 1 tablet sekali sehari. Pada infeksi berat atau bila r   respon klinis kurang memadai dalam waktu yang diharapkan, dosis dapat ditingkatkan sampai 2 tablet sekali sehari
Anak-Anak > 2th            : 5 mg/kg berat badan/hari.

9.      BRENTAN OINT
Kontra Indikasi
·         Penyakit tuberkulosis kulit, herpes simplex, vaksmia, semua
bentuk varisela.
·         Sensitif terhadap zat-zat aktif dalam ointment.
·         Teknik oklusif pada penderita dermatitis atopik.




12
10.   FUNGARES


Farmakologi :
Miconazole nitrate adalah suatu turunan sintetik dari phenethyl imidazole yang mempunyai khasiat anti jamur, bekerja mempengaruhi permiabilitas jamur dengan mengganggu biosintesa ergosterol yang mengakibatkan terganggunya membran plasma
Indikasi :
·         Infeksi kulit dan kuku yang disebabkan olefrdermatofita, kandida dan jamur - jamur lainnya seperti: Tinea capitis, Tinea corporis, Tinea manum, Tinea pedis (Athlete's foot), Tinea barbae, Tinea cruris, Tinea unguium atau onikomikosis, pityriasis versicolor, kandidiasis kulit dan kuku
·         Karena FUNGARES memiliki khasiat anti bakteri terutama terhadap bakteri gram positif, maka FUNGARES dapat digunakan  pada mikosis dengan infeksi sekunder oleh bakteri tersebut
Dosis :
Infeksi kulit:
 Oleskan krim pada lesi 2 kali sehari. Gosoklah krim dengan jari  anda sehingga seluruhnya meresap ke dalam  kulit.
Bila seluruh lesi telah hilang ( biasanya 2 sampai 5 minggu ), perpanjanglah pengobatan selama 10 hari untuk mencegah  kambuh
                       
                        Infeksi kuku :
 Guntinglah kuku yang terserang sependek mungkin. Sehari sekali oleskan sedikit krim pada kuku tersebut dan gosoklah dengan jari anda.

13
Tutuplah kuku dengan pembalut plastik yang rapat dan tidak berlubang. Sesudah kuku yang terserang infeksi itu terlepas ( sesudah 2 - 3 minggu atau lebih ) pengobatan harus diteruskan sehingga pertumbuhan kuku baru mulai tampak dan penyembuhan yang pasti dapat terlihat, umumnya setelah 7 bulan atau lebih
Kontra Indikasi :
Hipersensitif terhadap Miconazole nitrate
Efek Samping :
Iritasi lokal, pruritus, rasa terbakar

11.  FUNGORAL TABLET

Indikasi :
- Infeksi pada kulit, rambut, dan kuku karena dermatofid atau ragi.
- Infeksi ragipada rongga saluran cerna.
- Vaginal kandidosis kronik dan kandidosis rekuren.
- Infeksi mikosis sistemik.
- Profilaksis pada pasien dengan mekanisme daya tahan tubuh menurun.
E.     Dosis Yang Digunakan Obat Anti Jamur
Teori
nya, dosis obat diukur dari Miligram per Kilogram berat badan pasien (mg/kg).
Contoh :
INH (isoniazid) obat TBC (tuberculosis) diberikan kpd anak dgn dosis antara 5-10 mg.
Bila berat badan anak 10 kg, maka dosis
nya  brkisar 50-100 mg, atau bisa diambil dosis tengahnya 75 mg.


14

P
ada praktiknya, dosis juga ditentukan berdasarkan pertimbangan :
Usia, Kondisi pasien, Riwayat
Kesehatan Pasien & Keluarganya, Adanya obat penyerta, dll.
Dampak  Salah Takar :
A. Bila takaran dosis kurang
1.      Penderita lama sembuhnya, kalaupun sembuh hanya sementara
2.      Biasanya kuman penyakit dalam tubuh menjadi lebih kuat
B. Bila takaran dosis berlebihan
            Bila yg dikonsumsi adalah obat keras, keadaan ginjal & lever terganggu/tdk  sehat akan menyebabkan keracunan dan over dosis; karena obat  tersebut  tidak bisa dinetralkan oleh ginjal & lever
F.     Efek Samping dan Cara Mengatasi Obat Anti Jamur
1.      Kandidiasis (Thrush)
Kandidiasis adalah infeksi oportunistik yang sangat umum pada orang dengan HIV. Infeksi ini disebabkan oleh sejenis jamur yang umum, yang disebut kandida. Jamur ini biasa menyebabkan penyakit pada mulut, tenggorokan dan vagina.
Pada mulut, penyakit ini disebut thrush. Bila infeksi menyebar lebih dalam pada tenggorokan, penyakit yang timbul disebut esofagitis. Gejalanya adalah gumpalan putih kecil seperti busa, atau bintik merah. Penyakit ini dapat menyebabkan sakit tenggorokan, sulit menelan, mual, dan hilang nafsu makan.
Kandidiasis berbeda dengan sariawan, walaupun orang awa
m sering menyebutnya sebagai sariawan.
Kandidiasis pada vagina disebut vaginitis. Penyakit ini sangat umum ditemukan. Gejala vaginitis termasuk gatal, rasa bakar dan keluarnya cairan kental putih.
Bagaimana Cara Mengobati Kandidiasis?
Sistem kekebalan tubuh yang sehat dapat menjaga supaya kandida tetap seimbang. Obat-obatan yang dipakai untuk memerangi kandida adalah obat anti jamur. Hampir semua namanya diakhiri dengan '-azol'.
15
Pengobatan  lokal  termasuk:
·         Olesan
·         supositoria yang dipakai untuk mengobati vaginitis
·         cairan lozenge yang dilarutkan dalam  mulut
Pengobatan yang paling murah untuk kandidiasis mulut adalah gentian violet; obat ini dioleskan di tempat yg ada lesi (jamur) 3 kali sehari selama 14 hari. Efek samping yang paling umum adalah mual, muntah dan sakit perut. Kurang dari 20 persen orang mengalami efek samping ini.
Beberapa kasus parah
 tidak menanggapi obat-obatan lain. Amfoterisin B mungkin dipakai. Obat ini yang sangat manjur dan beracun, dan diberi secara intravena (disuntik). Efek samping utama obat ini adalah masalah ginjal dan anemia (kurang darah  merah). Reaksi lain termasuk demam, panas dingin, mual, muntah dan sakit kepala.
     Terapi Alamiah
Beberapa terapi non-obat tampaknya membantu. Terapi tersebut belum diteliti dengan hati-hati untuk membuktikan hasilnya.
·         Mengurangi penggunaan gula.
·         Minum teh Pau d'Arco. Ini dibuat dari kulit pohon Amerika Selatan.
·         Mengkonsumsi bawang putih mentah atau suplemen bawang putih. Bawang putih diketahui mempunyai efek anti-jamur dan antibakteri. Namun bawang putih dapat mengganggu obat protease inhibitor.
·         Kumur dengan minyak pohon teh (tea tree oil) yang dilarutkan dengan air.
·         Mengkonsumsi kapsul laktobasilus (asidofilus), atau makan yoghurt dengan bakteri ini. Mungkin ada manfaatnya setelah mengkonsumsi   antibiotik.



16
·         Mengkonsumsi suplemen gamma-linoleic acid (GLA) dan biotin. Dua suplemen ini tampaknya membantu memperlambat penyebaran kandida. GLA ditemukan pada beberapa minyak yang dipres dingin. Biotin adalah jenis vitamin B.





























17
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan

              Obat anti jamur adalah senyawa yang digunakan untuk pengobatan penyakit yang disebabkan oleh jamur. Jamur adalah anggota kelompok besar eukariotik organisme yang meliputi mikroorganisme seperti ragi dan jamur, serta lebih akrab jamur. Kadang disebut juga Fungi yang diklasifikasikan sebagai sebuah kerajaan yang terpisah dari tanaman, hewan dan bakteri. Salah satu  perbedaan utama adalah bahwa sel-sel jamur memiliki dinding sel yang mengandung kitin, tidak seperti dinding sel tumbuhan,yang mengandung selulosa.
Ada beberapa jenis obat-obatan anti jamur, yaitu :
a.       Anti Jamur Cream
b.      Anti Jamur Per oral
c.       Anti Jamur Injeksi
Dosis Yang Digunakan Obat Anti Jamur
Teori
nya, dosis obat diukur dari Miligram per Kilogram berat badan pasien (mg/kg).
Dosis ditentukan berdasarkan pertimbangan :
Usia, Kondisi pasien, Riwayat
Kesehatan Pasien & Keluarganya, Adanya obat penyerta, dll.

Dampak  Salah Takar :
A. Bila takaran dosis kurang
a.       Penderita lama sembuhnya, kalaupun sembuh hanya sementara
b.      Biasanya kuman penyakit dalam tubuh menjadi lebih kuat
B. Bila takaran dosis berlebihan
            Bila yg dikonsumsi adalah obat keras, keadaan ginjal & lever terganggu/tdk  sehat akan menyebabkan keracunan dan over dosis; karena obat  tersebut  tidak bisa dinetralkan oleh ginjal & lever



18